Dikdas 27 - Ketika Seleksi Alam Bicara

     Tujuh belas orang peserta Pendidikan Dasar ke-27 Korpala Unhas memulai prosesi lapangan di petang 17 Januari 2014, meninggalkan Mabes Korpala menuju entry point di Bislab Maros. Terliihat semangat yang berapi-api menyertai doa yang khusyuk ketika langkah pertama terayun. Di jalur pendidikan dasar itu, materi lapangan telah menanti untuk diaplikasikan setelah mendapatkan teori-teorinya selama sesi classroom.

pembekalan materi kelas

 bivak

 tali temali dan pengenalan panjat tebing

 PO on controll

 api unggun di lokasi pelantikan

     Sebelum mencapai Lembanna, enam peserta mengundurkan diri dari rangkaian kegiatan lapangan. Mereka lalu diantar oleh pendamping lapangan, meninggalkan jalur dikdas untuk kembali ke Makassar.
     Secara obyektif, kondisi fisik mereka masih baik-baik saja. Apalagi bila merujuk perbandingan kondisi peserta pendidikan pada dikdas-dikdas sebelumnya. Dan kondisi lapangan membuat jiwa-jiwa yang kerdil menjadi semakin pesimis untuk bisa bertahan di dalam proses pendidikan.
     Tersisa sebelas orang yang menapak bumi Lembanna.

 pagi yang selalu terasa lebih indah, ketika proses pelantikan telah berakhir. Gemuruh air yang berlomba menerjunkan diri di aliran sungai itu, menjadi puisi indah yang menyambut kehadiran para pemenang itu.

     Seorang peserta lagi terpaksa tidak diizinkan melanjutkan proses pendidikan, ketika sudah sampai di Lembanna. Yang ini bukan karena tidak bersemangat seperti enam orang yang sudah kembali sebelumnya. Justru karena terlalu bersemangat, sehingga peserta ini menyembunyikan gangguan fungsi jantung yang dideritanya selama ini. Dan perjalanan beberapa hari ini membuatnya tidak bisa bertahan lagi, sehingga ia harus mendapatkan perawatan medis yang intensif.

 supporting team.

      Senin 27 Januari 2014, sepuluh orang yang tersisa kembali menjejakkan kaki di mabes Korpala Unhas. Mereka melewati seleksi alam di prosesi pendidikan dasar Korpala Unhas, untuk selanjutnya bertahan menghadapi seleksi alam berikutnya. Let us survive with Korpala.

Bagikan Artikel ini