Peluncuran Buku tentang Ekspedisi Pelayaran Akademis-2 Korpala Unhas secara resmi dipublikasikan kepada khalayak dalam acara bedah buku di Auditorium Prof.Andi Mattulada Kampus Tamalanrea Unhas Makassar. Wakil Rektor-3 Universitas Hasanuddin Dr.Ir.Abd.Rasyid MSi mengantar publikasi tersebut dengan ucapan basmalah.
Dalam sambutan singkatnya, Wakil Rektor-3 Unhas tersebut yang juga adalah anggota Korpala Unhas jebolan Pendidikan Dasar Pertama Korpala tahun 1987 mengungkapkan kebanggaannya bahwa buku yang lahir dari kegiatan petualangan tersebut menjadi salah satu tolak ukur penciri karakter akademisi yang melekat pada para pelakunya. Dan ini patut menjadi contoh rujukan untuk setiap kegiatan lain yang dilakukan oleh mahasiswa Unhas.
Seremoni acara yang dimulai tepat pukul 14.00 wita 15 Nopember 2016 itu dihadiri sekitar 300 orang undangan yang terdiri dari perwakilan Unit-unit Kegiatan Mahasiswa di Unhas, peserta umum dari berbagai peruruan tinggi di Makassar. Juga hadir perwakilan Konsulat Jenderal Australia diantara undangan vip lainnya, seperti Kodam VII Wirabuana, Lantamal VI Makassar, Balai Arkeologi Makassar, Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar, Balai Pelestarian Nilai Budaya Makassar, Perpustakaan Wilayah Sulawesi Selatan, Dinas Pendidikan Makassar, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Makassar.
Empat panelis yang disiapkan untuk membedah buku EPA-2 Korpala Unhas tersebut adalah Prof. Dr. drg. Arsunan Arsin, M.Kes - Guru besar FKM UNHAS, Dr. Didik Pradjoko - Dosen Sejarah FIB UI, Muhammad Neil, S.Sos., M.Si - Dosen Antropologi Maritim FIB UNHAS, Muhammad Ridwan Alimuddin - Penulis buku Budaya Suku Mandar, Sulawesi Barat.
Dipandu Muhmamdad Ihsan sebagai moderator, bedah buku Ekspedisi Pelayaran Akademis-2 2011 Menapaktilasi Jalur Pencari Teripang Makassar-Darwin dimulai dengan pengantar sekilas oleh penulisnya Ostaf Al Mustafa. Tidak banyak yang disampaikan, beberapa ralat tentang kekeliruan cetak di bagian akhir buku menutup sesi pembuka.
Prof Arsunan sebagai panelis pertama yang mengomentari buku yang ditulis oleh Ostaf Al Mustafa tersebut. "Ekspresi literasi yang diungkapkan dalam baris-baris kalimat di dalam buku ini sangat indah dan luar biasa. Ostaf memang top" begitu ungkapan bangga dan bahagianya. Prof Arsunan adalah salah seorang pendiri Korpala Unhas dengan nomor keanggotaan 001.
Panelis kedua, Dr.Didik Pradjoko mengapresiasi kehadiran buku tersebut sebagai tambahan pengaya literatur kegiatan kemaritiman Indonesia. Napak tilas jalur pencari teripang dari Makassar ke Australia di dalam buku tersebut mengambil satu dari empat jalur pencari teripang yang sudah tercatat di dalam literatur yang sudah ada sebelumnya.
Pembicara ketiga, Muhammad Neil menuturkan banyak hal terkait budaya Bugis dan Makassar. Pemaparan yang lugas dan menarik membuat peserta bedah buku yang mengisi hampir seluruh kursi yang ada di Auditorium Mattulada, terpukau takjub. Apresiasi yang tinggi lagi-lagi untuk terbitnya buku tersebut, mengingat budaya Sulawesi Selatan yang lebih kuat ke arah budaya bertutur dibandingkan budaya menulis. Itu menjelaskan mengapa sebahagian besar sejarah di daerah ini kemudian terdistorsi menjadi fragmen-fragmen mitos. Dan tulisan menjadi penjaga agar sejarah tetap menjadi sejarah, tidak termetamorfosa menjadi mitologi.
Menutup sesi bedah buku adalah Ridwan Alimuddin, Orang Mandar yang begitu banyak terlibat di dalam berprosesnya anggota Korpala Unhas sehingga berhasil melayarkan Sandeq hingga ke Darwin Australia. Mengawali penuturannya, Ridwan menampilkan foto istrinya yang sedang hamil, memegang sandeq yang kemudian diberi nama 'Biru langit' yang digunakan oleh anggota Korpala Unhas berlayar di tahun 2011 lalu. 'Waita hamil berupa simbol keberkahan, anugerah dan keberuntungan. Dan semua kebaikan itu diharapkan melekat bersama perahu sandeq yang hendak digunakan nantinya' begitu menjelaskan tentang foto yang ditampilkannya.
Selanjutnya banyak tanggapan tentang buku yang ada ditangannya. Salah satunya adalah beliau berharap bisa lebih banyak gambar yang ditampilkan di dalam halaman-halaman buku tersebut. Namun terlepas dari semua itu, buku Epa-2 ini lahir cukup cepat, setelah kegiatan pelayarannya sendiri di tahun 2011. Membandingkan pelayaran Phinisi Nusantara ke Kanada di tahun 1986, bukunya baru terbit di tahun 2012.
Satu hal lainnya yang membanggakan adalah pelayaran dilakukan oleh Korpala Unhas tersebut adalah satu-satunya pelayaran yang dilakukan tanpa keterlibatan orang asing dan juga tanpa diikuti oleh seorangpun pelaut berpengalaman. 'Semua adalah mahasiswa, yang menempa diri belajar di Mandar selama beberapa bulan untuk bisa melayarkan sandeq hingga ke tujuan yang dimaksud. Mereka mengandalkan kekuatan navigasi, menempuh rute yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Ini benar-benar suatu kebanggaan'.
Bedah buku Ekspedisi Pelayaran Akademis 2011 : Menapaktilasi Jalur Pencari Teripang Makassar-Darwin ditutup dengan sesi tanya jawab. Sesi diskusi dan keseluruhan acara diakhiri dengan penyerahan cendera mata kepada setiap panelis.
Banyak informasi penting sekitar kepencinta-alaman yang dikupas dalam buku ini. Sehingga bukan hanya menjadi pengaya referensi di bidang kebaharian, lebih dari itu, bisa menjadi rujukan sejarah asal usul pencinta alam di Indonesia, termasuk Korpala Unhas sendiri. Nah, bagi yang berminat memiliki buku tersebut, bisa menghubungi Korpala Unhas di PKM Kampus Tamalanrea Ruang D-4 atau langsung ke hot line 085343826600 a/n Arman dengan kompensasi biaya cetak Rp.80K belum termasuk biaya pengiriman. (k-058)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Launching Buku Ekspedisi Pelayaran Akademis 2 Korpala Unhas"
Posting Komentar